Rabu, 01 Oktober 2014

PENGARUH EKONOMI INTERNASIONAL TERHADAP KESEIMBANGAN EKONOMI



PENDAHULUAN

Setiap negara tidak dapat hidup sendiri. Hal ini disebabkan karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Oleh karena itu, suatu negara akan membutuhkan negara lain. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan, setiap negara melakukan hubungan perdagangan. Hubungan perdagangan antarnegara ini disebut juga perdagangan internasional.
Perdangan internasional dikaji dalam ilmu ekonomi internasional yang merupakan cabang ilmu yang mempelajari segala sesuatu mengenai hubungan ekonomi antar-negara dan keterkaitan ilmu ekonomi mikro (penentuan harga/alokasi sumber) dan ilmu ekonomi makro (pendapatan nasional/ GNP, pndapatan perkapita/GDP dan sumber daya agregat).
Hubungan ekonomi internasional ini memiliki pengaruh yang sangat erat dengan keseimbangan ekonomi. yang mana dapat mempengaruhi keseimbangan supply dan demand, pendapatan nasional dan aspek mikro perusahaan. Keseimbangan ekonomi yang menjadi dinamis sebagai pengaruh bias keluar masuknya jaringan internasional dalam domestik negara. Dapat berdampak baik jika dalam persaingan tersebut mampu membawa negara tersebut berpartisipasi sebagai pelaku yang tangguh dalam perdagangan internasional dengan menyediakan kebutuhan yang mampu bersaing dalam segala aspek. Namun sebaliknya, ketika negara tersebut hanya terlibat menjadi konsumtif makan akan membawa dampak pada keruntuhan yang dimulai dari jatuhnya nilai mata uang negara tersebut.







PENGARUH EKONOMI INTERNASIONAL TERHADAP KESEIMBANGAN EKONOMI

A.    Pengaruh Ekonomi Internasional Terhadap Keseimbangan  Supply dan Demand
Sistem ekonomi internasional merupakan bagian dari sistem internasional yang terdiri atas berbagai macam praktek dan pranata ekonomi. Adanya globalisasi dan perkembangan teknologi yang sangat pesat di bidang informasi dan komunikasi menyebabkan segala praktek dan pranata yang ada dalam sistem ekonomi internasional turut berkembang dengan pesat pula. Perkembangan ini membawa beberapa dampak seperti makin terintegrasinya pasar-pasar modal di seluruh dunia, serta perkembangan aliran barang dan modal yang semakin besar jumlahnya. Sehingga muncul golongan profesi baru dalam perekonomian yang memanfaatkan segala praktek dan pranata ini untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.[1]
Pada prinsipnya perdagangan antara dua negara itu timbul karena adanya perbedaan di dalam permintaan maupun penawaran. Perbedaan permintaan ini misalnya karena perbedaan pendapatan dan selera. Sedangkan perbedaan penawaran misalnya dikarenakan perbedaan di dalam jumlah dan kualitas faktor-faktor produksi dan tingkat teknologi.[2]
Teori supply dan demand biasanya mengasumsikan bahwa pasar merupakan pasar persaingan sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di dalam pasar, dan tidak satupun diantara mereka memiliki kapasitas untuk mempengaruhi harga barang dan jasa secara signifikan. Jika permintaan akan kebutuhan yang diproduksi semakin tinggi, maka titik keseimbangan supply dan demand akan semakin bergeser ke tingkat yang lebih tinggi dan kemampuan aspek produksi akan meningkat seiring berjalannya perubahan tingkat permintaan akan kebutuhan tersebut. Begitu juga sebaliknya, apabila permintaan akan kebutuhan yang diproduksi semakin rendah, maka titik keseimbangan akan semakin bergeser ke tingkat yang rendah dan berpengaruh buruk pada aspek supply dan demand negara. Pada dasarnya, suatu negara seperti Indonesia mampu memproduksi dan menyediakan kebutuhan yang  memang dibutuhkan dan secara tetap bersaing dalam perdagangan internasional, maka dapat terlihat dalam keseimbangan supply dan demand di Indonesia.

B.  Pengaruh Ekonomi Internassional Terhadap Pendapatan Nasional
Pengaruh aspek internasional terasa pada aspek harga, pendapatan nasional, dan tingkat kesempatan kerja negara-negara yang terlibat dalam aspek internasional tersebut. Dalam kaitannya dengan perdagangan internasional maka yang harus diperhatikan dalam peningkatan pendapatan nasional adalah pada kegiatan ekspor dan impornya. Dimana ekspor akan meningkatkan permintaan masyarakat yaitu jumlah barang dan jasa yang diinginnkan didalam negeri. Sebaliknya, impor akan menurunkan permintaan masyarakat di dalam negeri. Permintaan masyarakat akan mempengaruhi kesempatan kerja dan pendapatan nasional, dan diantara lain akan tergantung pada besarnya ekspor neto, yaitu selisih antara ekspor dan impor. Bila ekspor neto positif, berarti ekspor lebih besar daripada impor, kesempatan kerja dan pendapatan nasional akan naik. Besarnya ekspor neto sangat ditentukan oleh nilai kurs mata uang negara yang bersangkutan. Misalnya, nilai rupiah dibandingkan dengan dolar AS, harga ekspor dari Indonesia relatif lebih murah di AS, sehingga ekspor akan cenderung meningkat. Sebaliknya, harga-harga dari AS menjadi mahal sehingga impor akan cenderung menurun.
Dengan demikian, penurunan nilai kurs mata uang sendiri akan cenderung meningkatkan ekspor neto, demikian pula sebaliknya. Jadi, kegiatan serta kejadian internasional akan mempengaruhi ekonomi dalam negeri, melalui kurs mata uang pada impor, ekspor dan pada akhirnya permintaan masyarakat.[3]
Hubungan antara permintaan masyarakat dengan pendapatan nasional dapat digamparkan dengan formula di bawah ini:
Y = C + I + G + (X-M)

Dimana , Y= pendapatan nasional yang tidak lain merupakan penawaran agregat yaitu keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan
C= keseluruhan permintaan yang berasal dari sektor rumah tangga individu.
I= keseluruhan permintaan yang berasal dari sektor rumah tangga perusahaan
G= keseluruhan permintaan yang berasal dari pemerintah
X= keseluruhan ekspor
M= keseluruhan impor

Hubungan antara impor dan pendapatan nasional dinyatakan dalam berbagai cara. Salah satu cara yang banyak digunakan adalah dengan marginal propensity to impor yang merupakan bagian dari tambahan pendapatan yang digunakan untuk mengimpor barang.[4]

C.   Pengaruh Ekonomi Internasional Terhadap Apek Mikro Perusahaan       
Pengaruh ekonomi internasional terhadap aspek mikro perusahaan adalah menganalisa pasar mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa dan alokasi dari sumber terbatas diantara banyak pengguna alternatif. Aspek mikro perusahaan menganalisa  kegagalan pasar yaitu ketika pasar gagal dalam memperodiksi hasil yang efisien serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam kondisi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapatkan perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar.[5]
Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengaruh-pengaruh ekonomis yang akan digolongkan menjadi tiga, yaitu:
1.      Pengaruh pada konsumsi masyarakat
2.      Pengaruh pada produksi
3.      Pengaruh pada distribusi pendapatan masyarakat

Pengaruh Terhadap Konsumsi
Salah satu pengaruh penting terhadap konsumsi masyarakat adalah bergesernya garis Consumption  Possibility Frontier (CPF) keatas. Ini berarti bahwa karena perdagangan masyarakat bisa dengan mengatakan bahwa pendpatan riil masyarakat (yaitu, pendapatan yang diukur dari beberapa jumlah barang yang bisa dibeli oleh jumlah uang tersebut), meningkat dengan adanya perdagangan.dari segi lain dikenal dengan konsep yang sering disebut dengan nama transformasi. Transformasi adalah proses perubahan sumber-sumber ekonomi atau barang-barang dalam negeri menjadi barang-barang lain yang bisa memenuhi (konsumsi) masyarakat.
Ada satu lagi pengaruh yang penting dari perdagangan terhadap pola konsumsi masyarakat. Pengaruh ini dikenal dengan nama demonstration effects. Pengaruh ini berkaitan dengan peningkatan kemampuan berkonsumsi, yaitu pendapatan riil masyarakat. Demonstration effects atau “pengaruh percontohan” adalah pengaruh yang bersifat langsung dari perdagangan terhadap pola dan kecenderungan berkonsumsi masyarakat. Pengaruh ini bisa bersifat positif dan negatif. Demonstrasion yang bersifat positif adalah perubahan pola kecendurungan berkonsumsi yang mendorong kemauan untuk berproduksi lebih besar. Sedangkan demonstration yang bersifat negatif adalah apabila dibukanya hubungan dengan luar negeri menimbulkan pola dan kebiasaan pola konsumsi asing yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan perekonomian tersebut. Misalnya masyarakat (dimulai dari golongan yang berpenghasilan tinggi) cenderung akan meniru gaya dan kebiasaan hidup dan konsumsi dari negara-negara maju lewat “contoh-contoh” yang ditunjukan lewat media seperti film, televisi, majalah-majalah dan sebagainya.akibatnya ada kecenderungan bagi masyarakat tersebut untuk berkonsumsi yang “berlebihan”(dilihat dari tahap perkembangan ekonomi dan kemampuan produksi msyarakat). Dengan kata lain perkataan, proppensity to consume menjadi terlalu tinggi. Ini selanjutnya mengakibatkan sumber ekonomi yang tersedia untuk investasi rendah, dan ini beraerti pertumbuhan ekonomi yang rendah.[6]

Pengaruh Terhadap Produksi
Perdagangan luar negeri memiliki pengaruh yang kompleks terhadap sektor produksi di dalam negeri. Secara umum dapat dibagi menjadi empat macam, antara lain:
a)    Spesialisasi produksi
Spesialisai plus perdagangan dapat meningkatkan pendapatan riil masyarakat, tetapi spesialisasi tanpa perdagangan mungkin justru akan menurunkan pendapatan riiil dan  kesejateraan masyarakat.  Ada tiga keadaan yang membauat spesialisasi menjadi tidak selalu bermanfaat bagi suatu negara, yaitu:
1)  Ketidakstabilan pasar luar negeri
 Turunnya satu barang atau dua  barang mungkin bisa diimbangi oleh naiknya harga barang-barang lain. Inlah pertentangan antara spesialisasi dengan diversifikasi. Spesialisasi dapat meningkatkan pendapatan riil masyarakat namun dengan resiko ketidakstabilan yang tinggi. Sebaliknya diversivikasi lebih menjamin kestabilan pendapatan tetapi dengan konsekuensi harus mengorbankan sebagian dari kenaikan pendapatan dan spesialisasi.
2)  Keamanan nasional
 Ketika suatu negara memiliki keunggulan komparatif tetapi ternyata ketika itu terjadi perang atau apapun yang dapat menghambat kegiatan perdagangan luar negeri maka negara negara tersebut tidak dapat memperoleh barang dari negara tersebut. Keunggulan komparatif tidak selalu diikuti apabila kelangsungan hidup negara tersebut sama sekali tidak terjamin.
3)  Dualisme
 Sektor ekspor seakan-akan bukan merupakan bagian dari negeri itu, tetapi bagian dari pasar dunia. Dalam keadaan ini spesialisasi dan perdagangan internasional tidak memberi manfaat kepada perekonomian dalam negeri. Teori keunggulan komparatif masih memiliki kebenaran dasarnya, yaitu bahwa suatu negara seyogyanya memanfaatkan keunggulan komparatifnya dan kesempatan “transformasi lewat perdagangan”.

b)   Kenaikan “investasi surplus”
Dengan pendapatan riil yang lebih tinggi berarti negara tersebut mampu untuk menyisihkan dana sumber-sumber ekonomi yang lebih besar bagi investasi (inilah yang disebut investible surplus). Investasi yang lebih tinggi berarti laju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Jadi, perdagangan bisa mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Namun tidak lepas dari berapa besar manfaat tersebut yang direalisir sebagai investasi dalam negeri, siapa yang memperoleh manfaat dan pengaruh dari manfaat tersebut terhadap pembangunan ekonomi.[7]

c)    “Vent for Surplus”
Menurut Smith, perdagangan luar negeri membuka daerah pasar baru yang lebih luas bagi hasil-hasil dalam negeri. Sumber-sumber ekonomi yang semula menganggur (surplus) sekarang memperoleh saluran (vent) untuk bisa dimanfaatkan, karena adanya daerah pasar yang baru. Yang mana konsep vent for surplus adalah bahwa pertumbuhan ekonomi tersangsang oleh terbukanya daerah pasar yang baru.

d)   Kenaikan produktivitas
Pengaruh yang terpenting dlam kegiatan perdagangan luar negeri adalah sektor produksi yang berupa peningkatan produktivitas dan efesiensi pada umumnya. Dalam hal ini ada tiga faktor yang mempengaruhi, antara lain:
1)  Economic of Scale
Yang terpenting adalah bahwa dengan makin luasnya pasaran, produksi bisa diperbesar dan dilakukan dengan cara yang lebih murah dan efisien.
2)  Teknologi Baru
Bentuk penyebaran teknologi yang bersifat tidak langsung tetapi seringkali justru sangat penting, adalah apabila para produsen dalam negeri memperoleh pengetahuan mengenai produk-produk baru, cara-cara yang lebih efisien dalam produksi, pemasaran dan manajemen perusahaan pada umumnya, semangat dan motivasi baru untuk melakukan inovasi dan sebagainya.


3)  Rangsangan Persaingan
Dalam hal ini dibukanya perdagangan mempunyai pengaruhnya yang serupa dengan masuknya perusahan-perusahaan baru yang lebih efisien ke dalam sektor tersebut. Jadi, perdagangan luar negeri bisa meningkatkan efisiensi suatu sektor melalui peningkatan persaingan. [8]

Pengaruh Terhadap Distribusi Pendapatan Masyarakat
Dalam hal distribusi pendapatan terdapat dua sudut pandang yaitu dari kaum neoklasik dan kaum anti neoklasik. Menurut kaum neoklasik hubungan luar negeri mempunyai pengaruh lebih meratakan distribusi pendapatan di dalam negeri dan antar negara. Menurut mereka, hubungan luar negeri mempengaruhi distribusi pendapatan lewat dua saluran utama yaitu: saluran perdagangan dan saluran aliran modal. Yang mana dari model ini maka dapat disimpulkan bahwa suatu negara cenderung berspesialisasi dalam barang-barang yang menggunakan faktor produksi yang tersedia relatif lebih banyak di dalam negeri.
Kaum anti neoklasik mengatakan bahwa perdagangn bebas dan penanaman modal asing justru meningkatkan ketimpangan distribusi pendapatan di dalam suatu negara atau antar negara. Hal ini dikarenakan adanya unsur-unsur monopolitis, dan faktor-faktor sosio-politis yang menentukan hasil akhir dari hubungan internasional antar negara yang mana perdagangan bebas dan penanaman modal asing justru semakin memperlebar jurang antara negara miskin dan negara kaya. Masing-masing sudut pandang mempunyai unsur kebenarannya, sehingga masalahnya harus dilihat kasus demi kasus.



KESIMPULAN

Dalam kaitannya dengan pengaruh ekonomi internasional terhadap keseimbangan ekonomi maka dapat disimpulkan bahwan ekonomi internasional memiliki pengaruh yang sangat erat terhadap supply  dan demand, pendapatan nasional dan aspek mikro perusahaan.
Kesemuanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri dengan mengeluarkan biaya yang seefisisien mungkin, namun dapat melakukan investasi semaksimal mungkin. Semakin tinggi investasi menunjukkan semakin naiknya perekonomian dalam negeri. Begitupun ketika tercapai keseimbangan antara kegiatan ekspor dan impor. Yang mana dalam hal ini suatu negara harus mampu memanfaatkan sumber-sumber yang lebih agar dapat disalurkan secara optimal dalam rangka meningaktkan produktivitas dan juga menganalisa pesaing. Sehingga hasil dari kegiatan perdagangan internasional mampu didisteribusikan dengan baik sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menunjukkan keunggulan komparatif dari negara itu sendiri.














DAFTAR PUSTAKA

Boediono, Ekonomi Internasional, Yogyakarta: BPFE, 2012
Krugman, R. Paul dan Maurice Obstfeld, Ekonomi Internasional Teori dan Kebijakan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994
Nopirin, Ekonomi Internasional, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2010

Erick Latumeten, Pengaruh Aspek Internasional Terhadap Keseimbangan Suplay dan Demand”, http://ericklatumeten.wordpress.com/2010/11/05/pengaruh-aspek-internasional-terhadap-keseimbangan-suplay-dan-demand/ (online), diakses pada tanggal 22 September 2014 pukul 15.30 WIB.

NN, Pengaruh ekonomi Internasional Terhadap Keseimbangan Ekonomi, (http://ekonomixiips1.blogspot.com), diakses pada Rabu, 24 September 2014
NN, Perdagangan Internasional (http://elearning.gunadarma.ac.id), diakses pada Rabu, 24 September 2014







[1] Erick Latumeten, Pengaruh Aspek Internasional Terhadap Keseimbangan Suplay dan Demand”, http://ericklatumeten.wordpress.com/2010/11/05/pengaruh-aspek-internasional-terhadap-keseimbangan-suplay-dan-demand/ (online), diakses pada tanggal 22 September 2014 pukul 15.30 WIB.

[2] Nopirin, Ekonomi Internasional (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2010), hal. 26.
[3] NN, Pengaruh ekonomi Internasional Terhadap Keseimbangan Ekonomi, (http://ekonomixiips1.blogspot.com), diakses pada Rabu, 24 September 2014
[4] NN, Perdagangan Internasional (http://elearning.gunadarma.ac.id), diakses pada Rabu, 24 September 2014
[6] Boediono, Ekonomi Internasional (Yogyakarta: BPFE, 2012), hal. 136-138
[7] Ibid..., hal. 139-143
[8] Ibid..., hal. 144-152

Tidak ada komentar:

Posting Komentar