Kamis, 19 April 2018

LAPORAN KEUANGAN SYARIAH



BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Bicara mengenai akuntansi Syariah, tidak akan lepas dengan perhitungan keuangan yang mesti tertulis secara terperinci dan jelas, agar dapat menghasilkan laporan keungan yang mudah dipahami oleh semua pihak dan dapat membantu suatu perusahaan dalam menganalisis keuangannya.

Dalam suatu laporan keuangan akuntansi syariah, ada beberapa faktor yang harus kita pahami sebelumnya, untuk menunjang laporan-laporan keuangan baik yang masuk maupun yang keluar dalam suatu perusahaan atau perBankkan. Faktor-faktor yang ada akan menjadi acuan dalam laporan akuntansi adalah : pernyataan posisi keuangan, pernyataan pendapatan, pernyataan perubahan dalam saham pemilik atau pernyataan laba ditahan, pernyataan aliran kas, pernyataan perubahan dalam investasi terbatas dan setaranya, pernyataan sumber dan penggunaan dana zakat serta dana sosial, dan pernyataan sumber dan penggunaan dana dalam Qaradh.  Faktor-faktor inilah yang akan kita kaji dalam makalah ini untuk membuat kerangka laporan keuangan syariah secara baik.

Suatu laporan keuangan bermanfaat apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat di perbandingkan. Akan tetapi, perlu di sadari pula bahwa laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin di butuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan bank karena secara umum laporan keuangan hanya menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu dan tidak di wajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.

Ada beberapa perbedaan unsur antara laporan keuangan lembaga syariah dan laporan lembaga keuangan konvensional. Unsur-unsur yang ada dalam laporan keuangan lembaga syariah antara lain, neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan dana investasi terikat, laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infaq dan shodaqoh, laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan. Sedangkan unsur-unsur yang ada dalam laporan keuangan lembaga konvensional adalah neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas.

B.            Rumusan masalah
1.      Apa unsur-unsur dasar laporan keuangan syariah?
2.      Apa tujuan dari laporan keuangan syariah?
3.      Bagaimana bentuk laporan keuangan syariah?
4.      Bagaimana prosedur penyajian laporan keuangan syariah?

C.            Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui unsure-unsur laporan keuangan syariah
2.      Mengetahiu tujuan laporan keuangan syariah
3.      Mengetahui bentuk laporan keuangan syariah
4.      Mengetahui tata cara penyajian laporan keuangan syariah


BAB II
PEMBAHASAN

A.          Unsur-unsur dasar Laporan Keuangan
1.      Pernyataan posisi keuangan
a.       Aset
Merupakan sesuatu yang mampu menimbulkan aliran kas positif atau manfaat bagi ekonomi lainnya, baik dengan dirinya sendiri ataupun dengan aset lainnya, yang haknyadi dapat oleh bank syari’ah sebagai hasil dari transaksi atau suatu peristiwa di masa lalu.
b.      Liabilitas
Liabilitas merupakan kewajiban yang berjalan untuk memindahkan suatu aset dan meneruskan penggunaanny
atau menyediakan jasa untukpihak lain di masa depan sebagai hasil dar transaksi atau peristiwa dimasa lalu.
c.       Porsi pemegang rekening investasi takterbatas
Rekening investasi tak terbatas merujuk pada dana-dana yang diterima oleh bank syari’ah dari individu-individu atau kelompok dengan dasar bahwa bank syari’ah akan memiliki hak untuk menggunakan dan menginvestasikan dana-dana tersebut tanpa adanya batasan. Dengan demikian, bank syari’ah berhak mencampurkan dana yang di investasikan itu dengan modalnya sendiri.
d.      Saham Pemilik
Saham pemilik merujuk pada jumlah yang tersisa pada tanggal pernyataan posisi keuangan dari aset bank syari’ah sesudah dikurangi kewajiban, porsi pemegang rekening investasi tak terbatas dan yang serta dengannya, serta pendapatan yang dilarang jika ada.[1][2].



2.      Pernyataan Pendapatan
a.       Pendapatan
Pendapatan merupakan kenaikan kotor dalam aspek atau penurunan dalam liabilitas atau gabungan dari keduanya selama periode yang dipilih oleh penyertaan pendapatan yang berakibat dari investasi yang halal, perdagangan, memberikan jasa, dan lain-lain.
b.       Biaya
Biaya merupakan penurunan kotor dalam suatu aspek atau kenaikan dalam liabilitas atau gabungan dari keduanya selama periode yang dipilih oleh pernyataan pendapatan yang berakibat dari investasi yang halal, perdagangan, atau aktivitas yang termasuk pemberian jasa.
c.       Keuntungan
Keuntungan merupakan kenaikan bersih dari aset bersih sebagai akibat dari memegang aset yang mengalami peningkatan nilai selama periode yang dipilih oleh pernyataan pendapatan.
d.      Kerugian
Kerugian merupakan penurunan bersih dari aset bersih sebagai akibat dari pemegang aset yang mengalami penurunan nilai selama periode yang dipilih oleh pernyataan pendapatan.
e.      Keuntungan pada rekening investasi tak terbatas yang setaranya menunjukkan kondisi atau posisi rekening investasi mudharabah mutlaqoh.
f.        Keuntungan bersih (kerugian bersih)
Gambaran keberadaan keuntungan atau kerugian bersih yang diperoleh bank syariah selama periode akuntansi.
3.      Pernyataan aliran kas
a.      Kas dan setara kas
b.      Aliran kas dan transaksi
c.        Aliran kas dari aktivitas investasi
d.       Aliran kas dari aktivitas pembiayaan
4.      Pernyataan perubahan dalam investasi
a.      Investasi terbatas
b.     Simpanan dan penarikan oleh pemegang rekening investai terbatas dan ekuivalensinya.
c.       Keuntungan atau kerugian investasi sebelum bagian keuntungan manager investasi sebagai seorang mudharib atau konvensasiseabagi investasi.
d.      Bagian manager investasi dalam keuntungan investasi terbatas dari seorang mudharib atau kompensasi sebagai manager investasi.
5.      Pernyataan sumber dan pengguanaan dana zakat serta dana social
a.      Sumber dana zakat dan dana social
b.      Penggunaan dana zakat dan dana social
c.       Saldo dana zakat dan dana social
6.      Pernyataan sumber dan penggunaan dana dalam qardh
a.      Qardh
b.      Sumber dana dalam qardh
c.       Penggunaan dana dalam qardh
d.      Saldo dana dalam qardh[2][3][3]

B.          Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi, menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas syariah yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi, Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan dari suatu entitas syariah. Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas entitas syariah yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusankeputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.


Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas syariah yang meliputi:
1.      asset
2.      kewajiban
3.      dana syirkah temporer
4.      ekuitas
5.      pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian
6.      arus kas
7.      dana zakat; dan
8.      dana kebajikan.
beberapa tujuan lainnya adalah:
      1.      Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan kegiatan usaha.
      2.      Informasi kepatuhan entitas syariah tidak sesuai dengan prinsip syariah, serta informasi aset, kewajiban pendapatan dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syariah bila ada dan bagaimana perolehan dan penggunaannya.
      3.      Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tangung jawab entitas syariah terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikan pada tingkat keuntungan yang layak.
      4.      Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam modal dan pemilik dana syirkah temporer; dan informasi mengenai pemenuhan kewajiban (obligation) fungsi sosial entitas termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat, infak, sedekah, dan wakaf.
Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas syariah dengan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan secara benar disertai pengungkapan yang diharuskan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Informasi lain tetap diungkapkan untuk menghasilkan penyajian yang wajar walaupun pengungkapkan tersebut tidak diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Laporan keuangan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bersama sebagai pengguna laporan keuangan, serta dapat digunakan sebagai bentuk laporan dan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dapat dipercayakan kepadannya.

C.          Bentuk Laporan Keuangan
          Laporan keuangan Entitas terdiri atas
Entitas syariah mengungkapkan hal-hal berikut di Neraca atau di Catatan atas Laporan Keuangan :
·           untuk setiap jenis saham
      ·         jumlah saham modal dasar
      ·         jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh
      ·         nilai nominal saham
      ·         ikhtisar perubahan jumlah saham beredar
·         hak, keistimewaan dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis saham,   termasuk pembatasan atas dividen dan pembayaran kembali atas modal;
      ·         saham entitas syariah yang dikuasai oleh entitas syariah itu sendiri atau oleh anak entitas syariah atau entitas syariah asosiasi; dan
      ·         saham yang dicadangkan untuk hak opsi dan kontrak penjualan, termasuk nilai dan persyaratannya
      ·         penjelasan mengenai sifat dan tujuan pos cadangan dalam ekuitas; dan
      ·         penjelasan apakah dividen yang diusulkan tapi secara resmi belum disetujui untuk dibayarkan telah diakui atau tidak sebagai kewajiban.
1.      Posisi keuangan entitas syariah, disajikan sebagai neraca. Laporan ini menyajiakn informasi tentang sumber daya yang dikendalikan. Likuiditas dan solvabilitas serta kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Laporan ini berguna untuk memprediksi kemampuan perusahaan dimasa yang akan dating
      2.      Informasi kinerja entitas syariah, yang dapat disusun berdasarkan definisi dana seperti seluruh sumber daya keuangan, modal kerja aset likuid atau kas. Kerangka ini tidak mendefinisikan dana secara spesifik. Akan tetapi, melaluii laporan ini dapat diketahui aktivitas investasi, pendanaan dan operasi selama periode pelaporan.
      3.      Informasi lain, seperti laporan penjelasa tentang pemenuhan fungsi sosial entitas syariah. Merupakan informasi yang tidak diatur secara khusus tatapi relevan bagi pengambilan keputusan sebagai besar pengguna laporan keuangan.
      4.      Catatan dan skedul tambahan, merupakan penampung dari informasi tambahan yang relevan termasuk pengungkapan tentang resiko dan ketidak pastian yang mempengeruhi entitas, informasi tentang segmen industri dan geografi serta pengaruh perubahan harga terhadap entitas juga dapat disajikan.

D.         Unsur-unsur Laporan Keuangan Bank Syariah
      1.      Laporan posisi keuangan( statement of financial position)
      2.      Laporan laba rugi (statement of income)
      3.      Laporan arus kas (statement of cashflows)
      4.      Laporan laba ditahan atau saldo laba (statement of retained earning)
      5.      Laporan perubahan dana investasi terikat (statement of change in restricted investment)
6.      Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infaq, dan shadaqah (statement of source and use of fund in zakat and charity fund)
      7.      Laporan sumber dan penggunaan dana qadhuk hasan (statement of source of fund in qard fund)
Empat laporan pertama adalah unsur laporan keuangan yang sudah dikenal selama ini secara konvensional, sedangkan tiga yang terakhir bersifat khas. Ketiga laporan yang terakhir muncul akibat perbedaan peran dan fungsi bank syariah, dibandingkan bank konvensional.

E.          Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah
      1.      Laporan posisi keuangan (neraca)
Neraca, yang kadang-kadang disebut juga sebagai laporan posisi keuangan, melaporkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham perusahaan bisnis pada suatu tanggal tertentu. Laporan keuangan ini menyediakan informasi mengenai sifat dan jumlah investasi dalam sumber daya perusahaan, kewajiban kepada kreditor, dan ekuitas pemilik dalam sumber daya bersih. Dengan demikian, neraca dapat membantu meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas di masa depan. Unsur-unsur dari sebuah neraca adalah Aktiva, kewajiban, dan ekuitas.
            Penyajian aktiva pada neraca atau pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan atas aktiva yang dibiayai oleh bank sendiri dan aktiva yang dibiayai oleh bank bersama pemilik dana investasi tidak terikat, dilakukan secara terpisah.
           
2.      Laporan laba dan rugi
Dengan memperhatikan ketentuan dalam PSAK lainnya,dalam laporan laba rugi mencakup, tetapi tidak terbatas pada pos-pos pendapatan dan beban. Laporan laba rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu. Komunitas bisnis dan investasi menggunakan laporan ini untuk menentukan profitabilitas, nilai investasi, dan kelayakan kredit atau kemampuan perusahaan melunasi pinjaman. Laporan laba rugi menyediakan informasi yang diperlukan oleh para investor dan kreditor untuk membantu mereka memprediksikan jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian dari arus kas masa depan. Unsur-unsur laporan laba rugi,yaitu: bagian operasi, bagian non operasi, pajak penghasilan, operasi yang dihentikan, pos Laporan arus kas adalapos luar biasa, pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi, dan laba per saham.
      3.      Laporan arus kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama satu periode. Laporan arus kas melaporkan kas yang mempengaruhi operasi selama satu periode, transaksi investasi, transaksi pembiayaan, dan kenaikan atau penurunan bersih kas selama satu periode. Unsur-unsur laporan arus kas adalah aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitaspembiayaan.
4.      L aporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menyajikan peningkatan atau penururnan aktiva bersih dalam satu periode. Unsur-unsur laporan perubahan ekuitas adalah modal awal pemilik, peningkatan atau penurunan ekuitas modal akhir.
5.      Laporan perubahan investasi terikat
Laporan perubahan dana investasi terikat memisahkan dana investasi terikat berdasarkan sumber dana dan memisahkan investasi berdasarkan jenisnya.
     
6.      Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infaq dan shadaqah
          Zakat adalah sebagian dari harta yang wajib dikeluarkan oleh wajib zakat(muzakki) untuk diserahkan kepada penerima zakat (mustahiq).Pembayaran zakat dilakukan apabila hisab dan haulnya terpenuhi dari harta yang memenuhi wajib zakat.Entitas syariah menyajikan Laporan Sumber dan penggunaan dana zakat sebagai komponen utama laporan keuangan.Unsur dasar dari laporan sumber dan penggunaan dana zakat meliputi sumber dana, penggunaan dana selama suatu jangka waktu , serta saldo dana zakat yang menunjukan dana zakat yang belum disalurkan pada tanggal tertentu.
          Dana zakat tidak diperkenankan untuk menutup penyisihan kerugian asset produktif, Bank syari’ah menyajikan laporan sumber dan penggunaan zakat, infaq, dan shodaqoh sebagai komponen utama laporan keuangan menunjukkan: :[3][4][7]
a.Sumber dana zakat, infaq dan shadaqah yang berasal dari penerimaan;
      -          Zakat dari bank syari’ah
      -          Zakat dari pihak luar bank syaria’ah
      -          Infaq
      -          Shadaqah
b.Penggunaan dana zakat, infaq dan shadaqah untuk:
      -          Fakir
      -          Miskin
      -          Hamba sahaya
      -          Orang yang terlilit hutang
      -          Orang yang baru masuk Islam
      -          Orang yang berjihad
      -          Orang yang dalam perjalanan
      -          Amil
      c.Kenaikan atau penurunan sumber dana zakat, infaq dan shadaqah
      d.Saldo awal dana  penggunaan dana zakat, infaq, dan shadaqah
e.Saldo akhir dana penggunaan dana zakat, infaq, dan shadaqah
7.       Laporan sumber dan pengguna dana qardhul hasan
Bank syariah menyajikan laporan sumber dan penggunaan qardhul hasan sebagai komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan:
a.Sumber dana qardhul hasan yang berasal dari penerimaan:
      -          Infaq
      -          Shadaqah
      -          Denda
      -          Dan pendapatan non halal
b.Penggunaan dana qardhul hasan untuk:
      -          Pinjaman
      -          Sumbangan
      c.Kenaikan atau penurunan sumber dana qardhul hasan
      d.Saldo awal dana penggunaan dana qardhul hasan,
      e.Saldo akhir dana penggunaan dana qardhul hasan
      8.   Catatan-catatan laporan keuangan
            Laporan keuangan harus mengungkapkan semua informasi dan material yang perlu unutuk menjaikan laporan keuangan tersebut memadai, relevan, dan bisa dipercaya (andal) bagi para pemakainya.
9.      Pernyataan, laporan dan data lain yang membantu dalam menyediakan informasi yang diperlukan oleh para pemakai laporan keuangan sebagaimana ditentukan didalam statement of obyektif.
Laporan ini diterbitkan dalam bentuk komparatif. Artinya, laporan tersebut menyajikan data periode sekarang dan periode yang lalu. Untuk memberikan gambaran keadaan laporan keuangan bank syari’ah.


BAB III
PENUTUP
a.            Kesimpulan
 Dapat disimpulkan bahwa suatu laporan keuangan dapat bermanfaat apabila informasi yang di sajikan dalam suatu laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat di perbandingkan. Laporan keuangan juga tidak hanya mencakup pernyataan mengenai keuangan tetapi juga merupakan sarana komunikasi informasi yang berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung atau dengan informasi yang di sediakan oleh akuntansi keuangan.dan laporan keuangan juga dapat menggambarkan keadaan laporan keuangan bank syari’ah yang menyajikan data periode sekarang dan data periode yang baru.
b.            Saran
Dalam belajar laporan keuangan syari’ah siswa dapat mengindentifkasi
kejadian dan transaksi penyajian laporan keuangan syariah,yang menyajikan informasi tentang kinerja entitas,posisi keuangan/dana, dan perubahahan suatu jenis dana.




DAFTAR PUSTAKA
·         Nurhayati Sri, 2009, Akuntansi Syariah di Indonesia edisi 2, Salemba Empat, Jakarta.
·         Syafri Sofyan, 2011, Akuntansi Islam, Bumi Aksara, Jakarta.
·         http://kreativitas-mepi5.blogspot.com/2012/03/kerangka-dasar-laporan-keuangan-syariah.html
·         www.google.com
      ·         Adnan, M. Akhyar. 2005. Akuntansi Syarikat. Yokyakarta: UII Pres.
      ·         Harahap, Sofyan S.  2005. Akuntansi Perbankan Syariah. Jakarta: LPFE Usakti Jakarta.
·         Muhammad. 2002. Manajemen Bank Syari’ah. Yogyakarta: (UPP) AMP YKPN .



[1][2][2] Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, (Yogyakarta: (UPP) AMP YKPN, 2002), hlm. 291-292.
[2][3][3] Ibid, hlm. 292-294.
[3][4][7] Muhammad, Op. Cit., hlm. 297-298.


Dikutip dari:
http://kholisaragih.blogspot.co.id/2015/05/makalah-akutansi-syariah-laporan.html

1 komentar:




  1. Saya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.

    Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.

    saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp35 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.

    Pembayaran yang fleksibel,
    Suku bunga rendah,
    Layanan berkualitas,
    Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan

    Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)

    Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)

    BalasHapus