Minggu, 11 Maret 2018

Sektor Industri Jasa



ETIKAPROFESI
1.      PENGERTIAN SEKTOR INDUSTRI JASA
Sektor ekonomi tersier (dikenal sebagai sektor jasa atau industri jasa) adalah satu dari tiga sektor ekonomi, yang lainnya adalah sektor sekunder (manufaktur) dan sektor primer (pertambangan,  pertanian, dan perikanan). Definisi umum sektor tersier adalah menghasilkan suatu jasa daripada produk akhir seperti sektor sekunder. Kadang sebuah sektor tambahan, “sektor kuartener” diartikan sebagai berbagi informasi (yang secara normal dimiliki oleh sektor tersier).
Bisnis sektor jasa yang semakin meningkat berfokus pada ide “ekonomi pengetahuan” dengan memahami apa yang diinginkan konsumen dan bagaimana mengirimkannya dengan cepat dan efisien. Satu contoh baik dari hal ini ialah,industri perbankan yang telah mengalami perubahan besar  beberapa tahun belakangan ini. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, bank dengan cepat mengurangi jumlah staf yang dibutuhkan. Banyak komunitas bank dan bangunan telah  bergabung untuk membentuk bisnis yang lebih ramping yang mampu menghasilkan lebih banyak keuntungan dari basis pengguna luas. Kunci proses ini adalah memperoleh informasi mengenai  pengguna jasa dan utang, kas, dan aset memberikan mereka produk-produk baru.
2.      PENGERTIAN SEKTOR INDUSTRI JASA KEUANGAN
Menurut DFID (Department For International Development) sektor keuangan adalah seluruh perusahaan besar atau kecil, lembaga formal atau informal di dalam perekonomian yang memberikan pelayanan keuangan kepada konsumen, para pelaku bisnis dan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dalam pengertian yang lebih luas, meliputi segala hal mengenai perbankan,  bursa saham (stock exchanges), asuransi, credit unions, lembaga keuangan mikro dan pemberi  pinjaman (money lender).
3.      CIRI CIRI ENTITAS YANG TERMASUK DALAM SEKTOR INDUSTRI JASA KEUANGAN
a.       Tidak memproduksi suatu barang
b.      Tidak memiliki persediaan bahan baku
c.       Aktivitasnya lebih kearah investasi
d.      Mayoritas pengeluaran untuk membayar pegawai
e.       Memiliki sumber permodalan yang mayoritas dari modal sendiri atau investasi yang tidak      memiliki bunga tinggi
f.        Aktiva di neracanya mayoritas terdiri dari piuetap
4.      ENTITAS YANG TERMASUK DALAM SEKTOR INDUSTRI JASA ENTITAS KEUANGAN DI INDOESIA
Bank BNI, Mandiri, BTN (milik pemerintah, bidang perbankan) HSBC, ABN AMRO (bank milik swasta) Prudential, AXA, (industri asuransi, milik swasta) Askes, Asuransi (milik pemerintah)

5.      BIDANG USAHA
Beberapa contoh bidang usaha yang menjadi pilihan para pemula atau wirausahawan baru adalah:
a)            Usaha di bidang makanan atau kuliner, contoh: makanan pokok, makanan ringan, minuman ringan, es buah, es campur, kue-kue, dan lain-lain.
b)            Usaha pakaian dan perhiasan, contoh: baju, celana, sepatu, sandal, topi, kacamata, serta berbagai aksesori dan perhiasan seperti jam tangan, cincin, dan kalung.
c)            Usaha yang terkait dengan tempat tinggal, contoh: jual beli rumah, usaha renovasi rumah, perbaikan alat rumah tangga (kulkas, AC, kipas angin, elektronik), usaha perabot rumah tangga, listrik, hiasan dinding, tempat tidur, kursi, dan lain-lain.
d)            Usaha pendidikan, contoh: pendidikan untuk masyarakat melalui berbagai media, seperti seminar, buku, kaset, VCD, radio, dan televisi atau dengan cara in house training.
e)            Usaha yang terkait dengan rekreasi, contoh: usaha sewa kendaraan, penyewaan perlengkapan perkawinan dan hiburan, penyediaan alat rekreasi, menyediakan tempat suasana rekreasi seperti play station, dan sejenisnya.
f)             Usaha pendukung atau mempermudah orang lain menjalankan usaha, contoh: menjual mesin dan alat-alat untuk petani atau menjual bahan baku industri.

Dikutip dari: http://nadilaandrakurnia.blogspot.co.id/2015/10/etikaprofesi_73.html

1 komentar: